Hate Speech Bukan Bagian Dari Free Speech

Kamu sering lihat komentar yang memuat kebencian, bahkan menyerukan kekerasan di media sosial? Ujaran seperti itu termasuk kebebasan berbicara bukan, ya? Sejauh mana sih kebebasan berekspresi itu? Simak jawabannya di sini.

Apa bedanya kebebasan berbicara dan ujaran kebencian?

Kebebasan berbicara (free speech) adalah ekspresi lisan, tercetak maupun melalui materi audiovisual, serta ekspresi budaya, artistik maupun politik. Ini adalah bagian dari hak atas kebebasan berekspresi, yaitu hak setiap orang untuk mencari, menerima dan menyebarkan informasi dan gagasan dalam bentuk apapun, dengan cara apapun. 

Sementara ujaran kebencian (hate speech) adalah ucapan atau tulisan yang kasar atau ancaman yang mengungkapkan prasangka buruk terhadap kelompok tertentu, terutama atas dasar ras, agama, atau orientasi seksual. Meskipun hukum internasional melindungi kebebasan berekspresi, ada beberapa situasi saat ucapan dapat dibatasi secara sah di hadapan hukum, seperti jika ujaran atau ekspresi:

  1. Melanggar hak orang lain
  2. Mendukung kebencian, dan
  3. Memicu diskriminasi atau kekerasan, termasuk kekerasan verbal.

Apa itu Hari Internasional untuk Melawan Ujaran Kebencian?

Hari yang diperingati setiap 18 Juni ini dilatarbelakangi keprihatinan global atas penyebaran ujaran kebencian di seluruh dunia. Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) membuat resolusi yang mengakui perlunya melawan diskriminasi, xenofobia,  dan ujaran kebencian,  dan menyerukan kepada semua aktor terkait, termasuk negara, untuk meningkatkan upaya mereka untuk mengatasi fenomena ini, sejalan dengan hukum HAM internasional. Resolusi tersebut menghasilkan kesepakatan untuk menjadikan 18 Juni sebagai Hari Internasional untuk Melawan Ujaran Kebencian.

Hari Internasional untuk Melawan Ujaran Kebencian adalah ide yang dibentuk berdasarkan Strategi dan Rencana Aksi PBB tentang Ujaran Kebencian yang diluncurkan pada 18 Juni 2019. Isi dari strategi tersebut menekankan perlunya melawan kebencian secara menyeluruh dan dengan sepenuhnya menghormati kebebasan berpendapat dan berekspresi, sambil bekerja sama dengan pemangku kepentingan terkait, termasuk organisasi masyarakat sipil, media massa, perusahaan teknologi, dan platform media sosial.

Kenapa kita tidak boleh melakukan ujaran kebencian?

Sebuah laporan baru oleh Pelapor Khusus OHCHR tentang isu-isu minoritas, Dr. Fernand de Varennes, melaporkan bagaimana meningkatnya ujaran kebencian online terhadap kelompok minoritas.

Di banyak negara, tiga perempat atau lebih korban ujaran kebencian online adalah anggota kelompok minoritas. Perempuan yang tergabung dalam kelompok-kelompok ini menjadi sasaran yang tidak proporsional. Ujaran kebencian bisa dengan mudah menjadi landasan untuk mendehumanisasi dan mendiskriminasi orang-orang yang dimarjinalkan, melekatkan stereotip negatif terhadap kelompok tertentu, dan bahkan menormalkan kebencian.

Terus, apa batasan dalam kebebasan berekspresi?

Meskipun hukum internasional melindungi kebebasan berekspresi, ada beberapa situasi saat ucapan dapat dibatasi secara sah di hadapan hukum, seperti jika ujaran atau ekspresi:

– melanggar hak orang lain, 

– mendukung kebencian, dan

– memicu diskriminasi atau kekerasan, 

termasuk kekerasan verbal.

Ada pula ambang batas Rabat, yang bisa membantu menentukan apakah suatu pernyataan merupakan ujaran kebencian:

  • Konteks pernyataan
    Konteks sangat penting ketika menilai apakah pernyataan tertentu cenderung memicu diskriminasi, permusuhan, atau kekerasan terhadap kelompok sasaran, dan mungkin memiliki pengaruh langsung pada maksud dan/atau penyebab.
  • Posisi atau status pembicara
  • Niat untuk menghasut audiens melawan kelompok sasaran
  • Isi dan bentuk pernyataan
  • Luas penyebarannya
  • Kemungkinan bahaya yang dapat ditimbulkan dari pernyataan.

Cek konten edukasi HAM Amnestypedia tentang Kebebasan Berekspresi untuk belajar lebih banyak tentang kebebasan berekspresi dan hak yang kita punya untuk menungkapkan ekspresi, pendapat, opini, tanpa menyebarkan kebencian dan memantik diskriminasi.


Ingin tahu kabar terbaru tentang HAM?

Bergabung jadi pendukung Amnesty International

Dapatkan kabar terbaru dan konten edukatif terkait HAM