Kampanye Pemilu dimulai, jangan lupakan penegakan HAM

Merespons dimulainya masa kampanye Pemilu 2024, Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, mengatakan:

“Pemilu seharusnya menjadi kesempatan untuk mengembalikan agenda penegakan Hak Asasi Manusia sebagai prioritas. Semua kandidat presiden dan wakil presiden serta para calon anggota legislatif yang berkampanye harus memahami bahwa negara bertanggung jawab atas penegakan dan perlindungan HAM. Menjadikan HAM sebagai agenda utama adalah kewajiban.

Kita saksikan sampai hari ini masih terjadi pelanggaran-pelanggaran HAM yang ironisnya dilakukan oleh pejabat maupun aparat keamanan negara dan masih dibiarkan oleh negara. Impunitas atas pejabat maupun aparat negara yang terindikasi melakukan pelanggaran HAM di beberapa kasus masih dipelihara. Begitu pula kritik dijawab dengan pembungkaman, dihadapi dengan penggunaan kekuatan berlebih dari aparat negara.

Kriminalisasi atas pembela HAM seperti yang dialami Haris Azhar dan Fatia Maulidiyanti maupun kepada warga lainnya yang terjerat oleh UU ITE masih terus berlangsung. Negara pun belum menunjukkan upaya yang transparan dan sungguh-sungguh untuk merevisi atau mencabut pasal-pasal karet UU ITE yang telah memakan banyak korban.

Konflik-konflik agraria yang mementingkan agenda pembangunan pro-investasi namun mengorbankan masyarakat sipil seperti yang terjadi di Rempang, Nagari Air Bangis, hingga Flores kian menjadi-jadi. Konflik bersenjata selama bertahun-tahun masih berlanjut di Tanah Papua. Begitu pula penyelesaian kasus-kasus pelanggaran HAM berat masa lalu yang masih jauh dari harapan.

Dalam visi misinya masing-masing, semua kandidat capres-cawapres berlomba-lomba mengangkat jargon pro-rakyat dan fokus mensejahterakan rakyat. Seharusnya ini juga diikuti dengan komitmen penegakan hak asasi manusia. Karena sejatinya, kesejahteraan tak bisa dilepaskan dari pemenuhan hak asasi.

Masa kampanye harus menjadi momen bagi mereka untuk menguatkan komitmen terhadap penghormatan dan penegakan HAM. Menyelesaikan kasus pelanggaran HAM, termasuk menuntut akuntabilitas aparat negara, secara adil dan transparan harus menjadi fokus utama dalam kampanye Pemilu 2024.”

Latar belakang

Kampanye Pemilu 2024 telah dimulai pada 28 November 2023 dan akan berlangsung hingga 10 Februari 2024. Kampanye berupa kegiatan pertemuan terbatas, tatap muka, penyebaran alat peraga kampanye kepada umum, serta kampanye di media sosial. Selama masa kampanye, putaran debat calon presiden dan calon wakil presiden juga akan dilaksanakan.