Pemimpin oposisi Ethiopia Birtukan Mideksa dibebaskan dari penjara pada 2010 setelah muncul di Write for Rights tahun sebelumnya. Surat-suratmu membuat harapan tetap hidup pada saat-saat paling gelap yang dibutuhkan.

Jabbar Savalan, aktivis muda yang dipenjara di Azerbaijan, diberi amnesti dan dibebaskan pada 2011 beberapa hari setelah surat Write for Rights 2011 tiba di negara itu. “Dukungan yang saya terima sangat besar sehingga saya tidak merasa seperti dipenjara.”

Pemerintah Meksiko bertanggung jawab atas pemerkosaan yang dilakukan tentara pada Valentina Rosendo Cantú dan Inés Fernández Ortega. “Tanpa surat-surat, tindakan dan solidaritasmu, kami tidak akan mencapai momen ini,” kata Valentina.

Vladimir Akimenkov dibebaskan pada Desember 2013 setelah ditahan pasca protes di Lapangan Bolotnaya, Moskow, Rusia. “Saya ingin mengucapkan terima kasih yang dalam. Surat-surat Anda memengaruhi pembebasan saya.”

Ales Bialiatski, seorang tahanan hati nurani di Belarusia, dibebaskan tahun 2014 setelah menerima 40.000 surat. “Jumlah surat yang sangat banyak memberi saya rasa optimisme yang kuat. Ketika menerimanya, saya sangat, sangat bahagia.”

Moses Akatugba diberi pengampunan penuh di Nigeria setelah mendapat tekanan dari pendukung Amnesty International. Dia hampir dihukum mati secara keliru karena kejahatan yang dilakukannya ketika dia berusia 16 tahun. “Semua berubah ketika Amnesty International hadir.”

Albert Woodfox akhirnya bebas pada Februari setelah hampir 44 tahun di sel isolasi di penjara AS. “Saya tidak bisa cukup menekankan betapa pentingnya mendapatkan surat dari orang-orang di seluruh dunia. “Itu memberi saya rasa berharga… [dan] kekuatan.”

Pelapor asal AS Chelsea Manning dibebaskan pada Mei 2017, setelah hukuman penjara 35 tahun dikurangi oleh Presiden Barack Obama. Lebih dari seperempat juta orang menulis untuk pembebasannya.

Ayah tujuh anak dan aktivis online Mahadine dibebaskan pada April 2018 setelah lebih dari 18 bulan di penjara Chad atas tuduhan palsu. 690.000 orang menulis untuk kebebasannya.

Kampanye Gulzar Duishenova untuk hak-hak disabilitas terbayar pada Maret 2019 ketika Kyrgyzstan akhirnya menandatangani Konvensi Hak Disabilitas. Pendukung menulis hampir 250.000 pesan yang mendukung panggilannya.

Magai Matiop Ngong baru berusia 15 tahun ketika dijatuhi hukuman mati. Tapi, berkat dukungan luar biasa dari orang-orang sepertimu, hukuman matinya dibatalkan pada Juli 2020. Orang-orang di seluruh dunia menulis 765.000 tindakan yang luar biasa, termasuk surat dan tweet, menyerukan agar nyawa Magai diselamatkan –dan berhasil.